Wednesday, December 18, 2013

TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI KESEHATAN

Teknologi informasi adalah studi peralatan elektronik yang membantu manusia untuk mendapatkan, menyusun, mengolah, memproses, menyimpan, dan memanipulasi data untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, menganalisis, mendistribusikan informasi berupa kata atau data, suara, gambar, dan video. Ada juga yang mengatakan bahwa teknologi adalah teknologi apapun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan, dan menyebarkan informasi. Teknologi informasi secara singkat adalah gabungan komputer dengan teknologi telekomunikasi berkecepatan tinggi. Teknologi informasi sangat penting dipelajari karena kita bisa mengembangkan kemampuan belajar, mandiri, inovatif, dan kreatif, serta tentunya mudah mendapatkan informasi yang diinginkan dengan cepat dan mudah dimanapun dan kapanpun kita mau.

Kesehatan masyarakat, menurut Winslow, adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efiesiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir. Menurut Ikata Dokter Amerika (AMA), kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi, dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.

Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk ide atau gagasan informasi dari pengirim (sumber atau komunikator) kepada penerima (komunikan). Hal yang penting dalam komunikasi adalah adanya pesan, pengirim pesan, penerima pesan, media pesan, dan feedbacknya. Hal yang patut diperhatikan adalah bukan ‘bagaimana’ cara pengirim menyampaikan pesan, tetapi ‘apa’ isi dari pesan tersebut dan pendengar paham isinya. Komunikasi kesehatan adalah proses penyampaian suatu gagasan atau ide kesehatan dari sumber ke masyarakat biasanya dengan menggunakan media massa, tatap muka, dan berbagai media lain dengan tujuan mengubah perilaku tertentu masyarakat menjadi lebih baik.

Salah satu tugas wajib seorang public health adalah memberi penyuluhan atau sosialisasi tentang kesehatan, misalnya sosialisasi tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Agar lancar menyampaikan ide-ide kesehatan dan agar audiens sosialisasi tersebut mengerti dan memahami ide-ide tersebut, kita sebagai seorang yang berkecimpung di dunia public health harus mengerti dan memahami konsep komunikasi yang baik, benar, dan efektif. Seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi tidak harus face to face, tetapi bisa juga menggunakan media. Contohnya adalah televisi. Hampir setiap orang, dari golongan ekonomi rendah hingga golongan ekonomi tinggi, memiliki televisi. Manfaat televisi sangatlah beragam. Televisi menjadi hiburan dan sumber informasi yang bisa masyarakat dapatkan di dalam rumah.

Televisi juga dapat berguna sebagai alat komunikasi kesehatan. Zaman sekarang, iklan di televisi sudah banyak menayangkan iklan-iklan yang berisi pesan kesehatan, seperti iklan KB, BPJS, dsb. Bahkan, sudah ada beberapa stasiun TV yang membuat program dengan mengundang narasumber  untuk membahas masalah kesehatan.  Jadi informasi-informasi kesehatan dapat diperoleh dengan mudah oleh masyarakat. Dengan menonton siaran tentang kesehatan di televisi diharapkan masyarakat dapat mengubah pola pikir dan perilaku kesehatannya. Pola pikir dan perilaku yang jelek seperti merokok, minum alkohol, konsumsi makanan berlemak, dsb dapat berubah menjadi pola pikir dan perilaku yang baik seperti olah raga secara teratur, perbanyak konsumsi buah dan sayur, dsb.

Komunikasi yang efektif antara lain adalah menerima ide, mengerti ide, mengambil ide, menggunakan ide dalam kehidupan sehari-hari, dan ada feedback kepada sumber ide. Contohnya terdapat iklan kesehatan di televisi tentang ASI ekslusif. Masyarakat sasaran yaitu ibu hamil menerima ide ASI ekslusif dari puskesmas, mengerti dan memahami tujuan dari ASI ekslusif tersebut, lalu mengambil dan menggunakan ide tersebut dalam kehidupan sehari-hari, dan ibu tersebut dapat bertanya kembali kepada petugas puskesmas bila ada yang tidak dimengertinya. Perubahan perilaku ini tentunya memerlukan upaya komunikasi yang panjang.

Salah satu program kesehatan di stasiun televisi swasta di Indonesia, “DR.OZ”

Tuesday, December 17, 2013

BUDAYA MINANGKABAU YANG MEMENGARUHI DINAMIKA PENDUDUK

Budaya Minangkabau adalah kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau dan berkembang di seluruh kawasan daerah perantauan Minangkabau. Budaya ini merupakan salah satu dari dua kebudayaan besar di Indonesia yang sangat menonjol dan berpengaruh. Orang Minang sangat kuat pegangan adat Minang dan agama Islam.
Budaya Minangkabau yang dapat memengaruhi dinamika penduduk di daerah Sumatra Barat maupun daerah di Sumatra Barat antara lain adalah:
A)     Budaya Matrilineal
Budaya Matrilineal bersifat keibuan, dengan harta dan tanah pusaka diwariskan menerusi nasab ibu (dari ibu ke anak perempuan, dst). Budaya ini disebut juga Bundo Kanduang. Budaya matrilineal terbesar di dunia. Kaum perempuan menguasai aset ekonomi keluarga, sedangkan kaum lelaki lebih mengurusi urusan agama dan politik.
Setelah akil baligh, lelaki Minang tidak dapat lagi tidur di rumah orang tuanya karena rumah hanya diperuntukkan untuk kaum wanita beserta suami dan anak-anaknya. Budaya matrilineal ini adalah salah satu alasan yang menyebabkan ramainya kaum lelaki Minang merantau dan mengadu nasib di luar Sumatra Barat. Budaya ini menyebabkan orang Minang akan terus berusaha memiliki anak perempuan agar harta dan tanah warisannya tidak terputus.

B)     Budaya Rantau
Minangkabau perantauan adalah orang Minang yang hidup di luar wilayah Sumatera Barat. Merantau adalah proses interaksi masyarakat Minangkabau dengan dunia luar, sebuah petualangan pengalaman dan geografi dengan meninggalkan kampung halaman untuk mengadu nasih di negeri orang. Hampir separuh orang minang berada dalam perantauan. Biasanya di kota-kota besar seperti: Jakarta, Bandung, Pekanbaru, Medan, Batam, Palembang, Surabaya, dsb. Bahkan, etnis Minang terdapat banyak di luar negeri seperi Malaysia.
Semenjak anak-anak, lelaki Minang sudah diberi ajaran ilmu agama dan adat Minang yang kuat di Surau. Saat remaja, lelaki Minang sudah dihimbau agar meninggalkan nagari (kampung) halaman untuk menimba ilmu dan pengalaman berdagang di luar nagari dengan harapan mereka akan pulang sebagai orang dewasa yang lebih matang dan bertanggung jawab kepada keluarga dan nagari. Zaman sekarang, lazim dan sudah banyak wanita Minang yang merantau karena mengikuti suami, berdagang, pendidikan, dsb.
Beberapa sebab orang Minang merantau antara lain adalah faktor budaya nenek moyang dan faktor ekonomi.

        1)      Faktor Budaya Nenek Moyang
             Orang Minang terkenal akan semangat untuk mengubah nasib dengan mengejar ilmu dan kekayaan. Pepatah Nenek Moyang Minang: “Ka Ratau madang di hulu, babuah babungo alun, marantau bujang dahulu, di rumah paguno balun” (lebih baik pergi merantau karena dikampung belum berguna).

        2)      Faktor Ekonomi
Pertumbuhan penduduk yang tidak diiringi dengan bertambahnya SDA yang dapat diolah. SDA yang menjadi pendapatan utama tidak cukup lagi untuk memenuhi keperluan bersama karena harus dibagi dengan beberapa keluarga.
Sumber tabel: Sumber: Depkes Sumbar

Estimasi piramida penduduk Sumatera Barat Tahun 2012. Pada kelompok usia produktif, terdapat banyak perempuan dibandingan dengan lelaki. Salah satu sebabnya adalah budaya merantau.

KENDALA DAN DUKUNGAN PEMANFAATAN TI DALAM SIK DI INDONESIA


Kendala Pemanfaatan teknologi informasi dalam SIK di Indonesia
Ø   Penggunaan komputer dalam bidang kesehatan di Indonesia masih belum merata. Hal ini disebabkan oleh fasilitas komputer, jaringan internet, dan sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidang teknologi informasi masih belum merata di setiap daerah di Indonesia.
Ø   Komputer sendiri membutuhkan listrik agar dapat beroperasi. Seperti yang kita ketahui, banyak daerah di Indonesia, terutama daerah yang terpencil di luar pulau Jawa, yang mendapatkan pemadaman listrik bergilir dan bahkan belum teraliri oleh listrik.
Ø   Masih banyak lembaga atau institusi kesehatan yang belum memberikan training (pelatihan) atau pembelajaran tentang penggunaan teknologi informasi dalam bidang kesehatan pada para pekerja kesehatannya.
Ø   Harga komputer masih relatif mahal di daerah-daerah terpencil dan tidak semua puskesmas yang memasukkan komputer dalam anggaran belanja tahunannya.

Dukungan Pemanfaatan teknologi informasi dalam SIK di Indonesia
Ø   Pengolahan dan penyimpanan data kesehatan di komputer (basis data) kemungkinan besar akan terolah dan tersimpan dengan baik dan mudah.
Ø   Semakin banyak  aplikasi ataupun software yang mendukung proses pengolahan data kesehatan yang dapat menghasilkan informasi berkualitas sehingga mempermudah dalam pengambilan keputusan. Salah satunya adalah program SPSS (Statistical Product and Service Solutions).  
Ø   Mengurangi dan mempermudah pekerjaan tenaga kerja kesehatan dalam membuat laporan kesehatan. Jika pengolahan data kesehatan dilakukan dengan cara manual, akan sangat kurang efektif dan efisien.
Ø   Pengolahan data dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat dan cepat serta informasi yang dihasilkan juga relatif berkualitas dan akurat, jika dibandingan dengan cara pengolahan data manual.

ISTILAH-ISTILAH DALAM K3


a)      ACCIDENT
Accident adalah kejadian yang tidak diduga dan tidak diharapkan yang merugikan manusia, harta benda, dan proses. Contoh : Kecelakaan kerja di industri mengakibatkan patah tulang.
b)      NEAR MISS
Near Miss adalah kejadian yang tidak diduga dan tidak diharapkan yang membahayakan manusia, harta benda, dan proses, tetapi tidak merugikan manusia. Hanya nyaris celaka. Contoh : Dua pesawat yang nyaris bertabrakan di udara. 


c)       INCIDENT
Incident adalah kejadian yang tidak diharapkan dengan adanya kontak dengan sumber energi (alam) melewati ambang batas. Contoh : Kilang minyak yang meledak akibat tekanan yang tinggi di dalamnya.


d)      HAZARD
Hazard adalah keadaan benda atau barang yang berpotensi/dapat menyebabkan kerugian disekitarnya. Contoh : Jalan licin (genangan air) akibat hujan sehingga dapat menimbulkan bahaya.


e)      DANGER
Danger adalah keadaan benda atau barang yang pasti menyebabkan kerugian disekitarnya, dampaknya langsung dirasakan. Contoh : Daerah lumpur yang ada tanda bahaya dan bahayanya nyata.


f)       RISK
Risk adalah seberapa besar potensi bahaya (hazard) menjadi kenyataan. Contoh : Pecah ban yang dapat mengakibatkan kecelakaan pesawat.

g)      UNSAFE ACT
Unsafe act adalah tindakan yang tidak aman karena melanggar aturan-aturan yang ada. Contoh : Tidak memakai alat pelindung diri (APD) saat bekerja.
 

h)      UNSAFE CONDITION
Unsafe condition adalah kondisi yang tidak aman atau tidak sesuai dengan semestinya. Contoh : Gembungan di pipa stainless.